PLANKTONOLOGI
RESUME DIVISI
CHRYSOPHYTA
NAMA : ASTI ARYANI
NPM : 230110110119
KELAS : PERIKANAN C
UNIVERSITAS PADJAJARAN
PROGRAM S1 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
2012
FITOPLANKTON
1
Pendahuluan
Chrysophyta,
divisi (divisi) dari unicellular organisme laut atau air tawar dari kerajaan
Protista terdiri dari diatoms (kelas Bacillariophyceae), emas, atau
emas-coklat, alga (kelas Chrysophyceae), dan kuning-ganggang hijau (kelas Xanthophyceae).
Divisi chrysophyta memiliki 3 kelas, berdasarkan pada, persediaan karbohidrat,
struktur kloroplas dan heterokontous flagelata. Selain berdasarkan hal tadi
divisi chrysophyta juga dapat dibagi ke dalam 3 klas yaitu gangang
hijau-kuning, gangang coklat-emas dan diatom.
1.1
Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta
dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
1. Kelas
Xanthopyceae
2. Kelas
Chrysophyceae
3. Kelas
Bacilloryphyceae / Diatomeae
Secara umum ciri
– ciri dari divisi Chrysophyta adalah:
1. Tempat Hidup:
Hidup di air tawar, air laut dan tanah
2. Susunan
Tubuh: -Berbentuk sel tungal, contoh : Botrydiopsis
-Berbentuk
Filamen, contoh : Tribonema
-Berbentuk
Tubular, contoh : Vaucheria
3. Susunan Sel:
Umumnya tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, terdiri dari
pektin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi,
seperti Tribonema sp.
4. Alat Gerak:
Berupa 2 buah flagel yang tidak sama panjang. Satu bagian di ujung / apikal,
bagian yangnya terletak di anterior.
5. Isi Sel :
-Terdapat inti sel : Berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti
-Terdapat
plastida berbentuk cakram tanpa pirenoid
-Pigmen :
Klorofil a dan b, Betakaroten, Xanthofil.
6. Cadangan
Makanan: Berupa krisolaminarin (Lutein). Penyimpanan produk makanan dari
chrysophytes adalah minyak atau polysaccharide laminarin.
7.
Perkembangbiakan: -Secara Vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi
-Secara Sporik,
dengan cara pembentukan zoospora, contoh : Botrydiopsis, Tribonema
-Dengan pembentukan
apianospora, contoh : Botrydium
-Secara gametik,
dengan oogamet (oogami), contoh : Vaucheria.
-Dengan Isogamet
(isogami), contoh: Botrydium
1.2
CIRI-CIRI KELAS
1.1.2.1 Kelas
Xanthophyceae
A. Tempat hidup:
Di air atau di darat
B.
Perkembangbiakan:
Seksual yaitu
dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium
dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi
filamen baru. Vegetatif dengan membentuk zoospora.
Xanthophyceae
juga lazim dikenal dengan nama alga hijau – kuning, karena alga ini mempunyai
plastid hijau kekuningan, warna ini disebabkan kelebihan Xanthofil. Salah satu
contoh dari kelas ini adalah Vaucheria yang berwarna hijau kuningdan menyolok,
tumbuh secara umum dan kerap kali ditelaah, dahulunya dikelompokkan bersama –
sama chlorophyta. Bermacam – macam spesiesnya dapat hidup dalam air atau di
darat. Yang hidup di darat dapat ditemui tumbuh dalam massa seperti beludru di
kolam atau tepi sungai yang lembab, atau dapat hidup sebagai selaput tipis di
tanah kebun dan pot – pot yang ada dalam rumah kaca.
Alga ini
memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu
warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas
banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen
mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual
yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan
anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh
menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora.
Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok
menjadi filamen baru.
Reproduksi
berlangsung dengan cara asexual dan sexual (oogami). Cara yang pertama biasanya
dengan pembentukan zoospora, satu demi satu dalam sporangium berbentuk gada
yang dipisahkan pada ujung – ujung cabang. Zoospora itu multinukleat,
permukaanya dilengkapi dengan amat banyak flagela, yang terdapat berpasang –
pasangan, maka zoospora itu dianggap sebagai struktur majemuk yang merupakan
sejumlah besar zoospora kecil yang berflagela dua dan yang tidak berhasil
memisahkan diri. Zoospora memisahkan diri dari sporangium melalui pori ujung,
berenang – renang selama beberapa saat, lalu menetap, flagela pun hilang,
kemudian berkecambah untuk menjadi tumbuhan baru.
Bilamana
bereproduksi secara seksual, maka oogonia dan anteridia biasanya terbentuk pada
filamen yang sama, pada cabang lateral yang sama, atau dapat pula pada cabang
yang berdekatan. Oogonia terdapat di ujung atau pada percabangan sisi yang
dipisahkan oleh dinding dari filamen utama atau cabang fertil. Satu telur
uninukleat besar yang mengandung plastid dan tetesan minyak terdapat di dalam
oogonium. Anteridium terdiri dari bagian terminal suatu cabang sisi, biasanya
melengkung dan mengandung sejumlah besar sperma berflagela sangat kecil. Spema
keluar melalui pori – pori pada anteridium dan memasuki oogonium melalui pori.
Salah satu spema bersatu dengan inti dalam telur. Setelah pembuahan, terjadilah
zigot yang membentuk dinding tebal lalu menjalani masa dorman. Sesudah
perkecambahan, zigot itu tumbuh langsung menjadi filamen baru.
1.2.2 Klas
Chrysophyceae
Klas
Chrysophyceae, sering juga disebut dengan nama gangang coklat – emas. Seperti
halnya gangang hijau kuning, gangang coklat – emas sangat beragam dalam bentuk
meskipun sebagian besar uniseluler dan motil atau berbentuk koloni yang tidak
berfilamen. Di dalam sel terdapat satu atau beberapa plastid yang besar, selain
dari klorofil, berisikan pigmen karetinoid tertentu yang berlebihan.
Secara umum klas
chrysophyceae mempunyai ciri umum yaitu:
a. Tempat Hidup
: Di air tawar, dan di air laut.
b. Susunan
Tubuh: -Berbentuk sel tunggal, contoh : Ochromonas, dan Chrysamoeba
-Berbentuk
koloni, contoh : Synura dan Dinobryon
c. Susunan sel:
Umumnya tidak ada dinding sel, maka terdiri dari: Lorika, contoh: Dinobryon,
dan Kephryon. Atau bisa juga tersusun dari lempengan silikon, contoh: Sinura
dan Mallomonas. Atau bisa juga tersusun dari cakram kalsium karbonat, contoh :
Syracospaera.
d. Alat Gerak :
Terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga, contoh : Synura dan
Syracosphaera, mempunyai 2 flagel yang sama panjang. Dinobryon dan Ocromonas,
mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjangnya. Chrysamoeba, memiliki 1 flagel.
e. Isi Sel :
Berinti tunggal; Plastida, terdiri dari 1 dan 2; Pigmen, berupa klorofil a, b,
dan c Betakaroten, Xanthofil, berupa lutein, diadinoxanthin, fukoxanthin, dan
dinoxanthin.
f. Cadangan
Makanan : Cadangan makanan berupa krisolaminarin.
g.
Perlembangbiakan: Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan
fragmentasi. Fragmentasi ada 2 macam, yaitu : Koloni memisah menjadi 2 bagian
atau lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni
yang baru. Sporik, dengan membentuk zoospora (untuk sel – sel yang yang tidak
berflagel) dan statospora.
Statospora yaitu
tipe spora paling unik yan diketemukan pada Chrysophyta, khususnya pada kelas
Chrysophyceae dengan bentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun
atas 2 bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore dan
ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.
Beberapa spesies
bentuk statosporanya bermacam – macam, yaitu :
· Ada yang
berdinding halus
· Berornamen,
dan
· Berduri,
ketiga bentuk tersebut dapat ditemukan pada genus yang non motil, contoh :
Chysomonadales
Pada genus yang
motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat, yaitu : flagel
tertarik ke dalam dan membentuk bagian yang sperik atau bulat selanjutnya
flagel mengalami diferensiasi internal dari protoplasma yang sperik. Yang
terpisah hanya bagian membran plasma dari bagian periferi protoplasma asli.
Kemudian sekresi dari dinding antara dua membran plasma yang baru terbentuk,
kecuali daerah sirkuler, nantinya akan membentuk lubang atau pore.
1.2.3 Klas
Bacillariophyceae
Alga ini
uniseluler atau berbentuk koloni, yang secara luas tersebar di dalam air tawar
dan air asin. Kebanyakan spesies berenag – renang bebas, tetapi beberapa
menempel pada tumbuhan atau benda – benda lain. Dinding sel terdiri dari dua
belahan, atau katup, yang saling menutupi. Bentuk umum sel itu persegi panjang
sampai bulat tetapi banyak variasinya.
Dinding sel
terdiri dari lapisan pektin di bagian dalam dan lapisan silika (SiO2) di baian
luar. Silika adalh mineral yang paling banyak tersebar di muka bumi dan
merupakan bagian pokok kaca. Apabila pektin dan kandungan organik sel itu
hancur, maka tersisalah cangkang silika yang tembus cahaya. Katup – katup
dihiasi dengan bermacam ragam aluran, kerutan, lubang renik, dan tanda – tanda
lain sehingga Bacillariophyceae atau juga sering disebut diatom itu tampak
sangat indah di bawah mikroskop. Lubang – lubang kecil pada cangkang yang tidak
dapat dilewati memungkinkan hubungan antara protoplas dan lingkungan yang
mengandung air. Di dalam sitoplasma terdapat satu sampai beberapa plastid,
berisi pigmen coklat – emas yang menutupi klorofil. Zat makanan disimpan dalam
bentuk minyak, dan benda ini acap kali dapat terlihat dalam sel seperti tetesan
bulat yang besar.
Diatom
memperbanyak diri dengan proses seksual, tetapi cara yang utama melalui
pembelahan sel. Nukleus, protoplasma, dan plastid berbelah untuk membentuk dua
protoplas, masing – masing di dalam salah satu katup. Dinding baru, yang
merupakan katup sebelah dalam, kemudian tumbuh di seluruh protoplas masing –
masing. Sel anak dapat berpisah atau tetap bersama dalam satu koloni, sel –
selnya itu bersatu oleh kelubung (sarung) bergelatin.
Jumlah spesies
diatom banyak sekali (sekitar 16.000). Jumlah yang kini hidup atau diketahui
pernah hidup dalam masa geologi lampau jauh daripada yang diperkirakan.
Sebagian besar hidup dalam air laut, dan apabila tumbuhan renik ini mati, maka
jatuh ke dasar laut dan, karena mengandung zat silika, dinding selnya tidak
akan hancur -hancur atau tetap lestari. Endapan besar bahan ini yang dikenal
dengan nama tanah diatom, dijumpai di banyak di bagian permukaan bumi. Di
Amerika Serikat, kumpulan yang terbesar setebal 1.400 kaki (atau lebih dari
lima puluh meter) terdapat di California.
Karena tanah
diatom ini secara kimiawi itu lebam dan memiliki sifat – sifat fisika yang luar
biasa, maka zat itu amat penting dan bernilai bagi industri. Misalnya digunakan
untuk bahan penyaringan, yang secara luas digunakan untuk memisahkan zat
pewarna dari produk – produk seperti bensin dan gula. Karean bukan penghantar
panas yang baik, maka tanah diatom ini digunakan dalam pipa pemanas dan pipa
uap. Juga karena menyerap bunyi, bahan ini digunakan dalam alat pengedap suara.
Selain itu dimanfaatkan dalam pembuatan cat, pernis, piringan hitam, dan wadah
untuk kotak baterai. Karena kerasnya, juga dipakai dalam bahan pelicin, dan
bahan pengemplas.
Secara umum ciri
– ciri dari klas Bacillariophyceae :
1. Tempat Hidup
Di air laut, air
tawar, ataupun pada tanah – tanah yang lembab.
2. Susunan Tubuh
Berbentuk sel
tunggal
Berbentuk koloni
dengan bentuk tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial
(Centrales).
3. Susunan Sel
Terdapat dinding
sel yang disebut frustula tersusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka
dan bagian tutup (epiteka) dan sabuk (singulum). Frustula ini tersusun oleh zat
pektin yang dilapisi silikon. Epiteka dan Hipoteka tersusun oleh valve atas dan
valve bawah. Valve tersusun dari : rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus
kutub.
Pennales pinna
berarti sirip, strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan di air tawar.
Centrales,
central berarti pusat, strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.
4. Alat Gerak
Fagel terdapat
pada sperma.
5. Isi Sel
Berinti tunggal
dan berinti diploid
Pigmen :
kolorofil a dan c
Betakaroten dan
xanthofil (fukoxanthin)
6. Cadangan
Makanan
Berupa tepung
krisolaminarin
7.
Perkembangbiakan
Secara
vegetatif, dengan pembelahan sel.
Secara gametik,
dengan membentuk auxospora, dengan cara : Partegonosis, pedogami, konjugasi
isogami, konjugasi anisogami, autogami dan oogami.
Catatan:
· Pembentukan
Auxospora
Sel induk akan
membelah menjadi 2 sel anak, masing – masing sel anak akan membelah menjadi 2
sel anakan, sel anak makin lama makin mengecil. Sel anak anak lama kelamaan
menjadi besar membentuk auxospora.
· Partogenesis
Sel induk tidak
membelah hanya intinya saja yang membelah secara mitosis, diawali dari mitosis
pertama. Kemudian inti melebur, dilanjutkan mitosis ke dua yang pada akhirnya
dinding sel pecah dan inti diselubungi lendir dan membentuk dinding baru
(auxospora).
· Pedogami
(perkawinan anak)
Sel dengan satu
inti membelah secara meiosis menjadi dua sel anak dan sel anak ini akan menjadi
membentuk 4 inti, plasma sel memisah dengan masing – masing dua inti, dua inti
pertama mengalami degenerasi. Dua inti yang kedua mengadakan penggabungan
(perkawinan anak), membentuk auxospora.
· Konjugasi
Dua sel induk
berdekatan melakukan senggama, dilanjutkan dengan plasmogami, dilanjutkan
dengan sinapsis dan diakhiri dengan karyogami.
Konjugasi
anisogami : satu sel dengan satu inti membelah secara meiosis membentuk menjadi
4 inti. 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bersifat fungsional. 2 inti yang
fungsional mengadakan pembelahan sel lagi membentuk 4 inti yang terdiri dari 2
inti besar dan 2 inti kecil. Inti kecil bergabung dengan inti kecil
(auxospora).
Konjugasi
isogami : pada prinsipnya proses konjugasi isogami sama dengan anisogami.
Perbedaanya pada ukuran inti hasil pembelahan adalah sama besar.
· Oogami
Oogami dilakukan
oleh sel telut (non motil), gamet jantan (motil) yang mendatangi gamet betina
(sel telur), mengadakan pembelahan meiosis dan membentuk anteridium.
· Autogami
Inti sel
membelah secara mitosis menjadi 2 inti, dilanjutkan dengan pembelahan meiosis
membentuk 4 inti, 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bergabung membentuk
auxospora.
1.3 Contoh gambar
1.3.1 Dari kelas Chrysophyceae
Dictyocha speculum
1.3.2 Dari kelas Bacilloryphyceae
/ Diatomeae
Skeletonema costatum
1.3.3 Dari Kelas
Xanthopyceae
Phaeocystis pouchettii
No comments:
Post a Comment